Petugas Juga Ambil Sisa Gading Untuk Di Teliti – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengadakan sayembara buat mencari pembunuh gajah jinak di CRU Serbajadi di Aceh Timur, Aceh. Siapa lantas yg sanggup berikan kabar akurat kehadiran pemeran dapat dihadiahi Rp 10 juta.
” (Sayembara ini) Hingga (pelakunya) sanggup. Termasuk juga seandainya polisi yg ungkap hadiahnya ya diberi ke polisi. Kan siapa lantas, ” kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, Senin (11/6/2018).
Info sayembara ini awalannya ditulis Sapto pada account Facebook-nya. Dalam statusnya, Sapto menulis :
BKSDA Aceh serta partner dapat memberi hadiah Rp 10 juta buat siapa-siapa saja yg dapat berikan kabar akurat pembunuh Bunta. #BuruPembunuh.
Gajah jantan jinak bernama Bunta berumur lebih kurang 27 th. tewas dibunuh di CRU Serbajadi, Aceh Timur, Sabtu (9/6). Satwa dilindungi itu dikira diracun. Samping gadingnya hilang dikarenakan dipotong pemeran.
Pada Minggu (10/6), tim kombinasi melaksanakan nekropsi serta olah tempat peristiwa perkara (TKP). Petugas ambil sampel jantung, limpa, usus serta ginjal buat di uji pada laboratorium.
Tidak cuman itu, petugas juga ambil bekas patahan gading sisi kiri selama 46 sentimeter (bekasnya hilang).
” Dianosa sesaat tim medis BKSDA Aceh merupakan toxicosis, berdasar pada rusaknya serta pergantian organ-organ usus alami pendarahan, jantung nekrosis serta hiperemi, pembengkakan (oedema) serta sianosis pada paru, oedema (pembengkakan) hati, cairan di rongga dada benar-benar keruh serta terdapatnya buah kuini didalam usus. Juga diketemukan buah itu didekat bangkai satwa diketemukan, ” ungkap Sapto.
” Seterusnya sampel yg di ambil dapat kita kirim ke puslabfor cabang Medan lewat penyidik Polres Aceh Timur, ” terang Sapto.
Seperti di ketahui, pembunuhan gajah jantan itu dijalankan pada Sabtu (9/6) tempo hari lebih kurang waktu 08. 00 WIB. Polisi menganggap pemeran datang ke CRU Serbajadi serta seterusnya memberikannya pisang serta mangga yg telah diposisikan toksin ke gajah.
Sesudah hewan bertubuh besar ambruk, pemeran selanjutnya memotong pipi gajah buat di ambil gading. Perbuatan pembunuhan gajah jinak ini baru di ketahui sehabis mahout datang ke tempat.