Pria India Nekad Potong Jari Telunjuknya Karena Menyesal Salah Memilih Partai Dalam Pemilu – Pria India bernama Pawan Kumar nekat memotong jari telunjuknya lantaran terasa menyesal sehabis pilih partai yg keliru pada pemilu yg baru saat kemarin.
Dalam satu video yg viral di medsos ditempat, Pawan Kumar mengemukakan ia berubah menjadi bingung oleh simbol-simbol pada mesin penentuan elektronik dalam tempat pengambilan suara (TPS) .
Akhirnya, ia malahan pilih Partai Bharatiya Janata (BJP) , partai yg beri dukungan Perdana Menteri Narendra Modi.
Walaupun sebenarnya, seperti dilansir dari The Straits Times pada Sabtu (20/4) , Kumar awalannya bermaksud pilih lawan regional BJP di negara sisi Uttar Pradesh, yg didukungnya.
Menyesal dapat hal semacam itu, Kumar pulang ke rumah dengan lesu selanjutnya bermaksud memotong jari telunjuknya dengan pisau daging.
Meskipun nada dalam pemilu India dikasihkan dengan cara elektronik di TPS, tapi tiap-tiap pemilih harus mencelupkan satu diantaranya jarinya ke tinta, untuk meyakinkan mereka tidak pilih .
Dalam video yg viral itu, kelihatan pisau daging tergeletak di tanah dengan darah fresh yg melekat di permukaannya.
Video itu pula mempertunjukkan Kumar berdiri sembari menggenggam perban yg tutup jari telunjuknya yg sudah dipotong. Mengenai jari yg dipotong cuma disorot sepintas, tidak demikian jelas.
” Saya pingin beri dukungan (partai berlambang) gajah, tapi malahan pilih bunga, ” tukasnya di video.
Bunga teratai yaitu lambang BJP, sedang gajah yaitu representasi untuk Partai Bahujan Samaj, sebagai sisi dari aliansi oposisi pada pemerintahan PM Modi di India Utara.
Di India, lambang partai dipakai menjadi pilihan pilihan pada mesin pengambilan suara.
” Saya pulang serta memotong jari saya dengan pisau. Saya sedih salah pilih, ” lanjut Kumar dalam video itu.
Masih juga dalam video yg sama, Kumar mengemukakan jika dirinya sendiri murni beri dukungan Partai Bahujan Samaj, serta tidak ada dorongan atas sikapnya itu.
Pemilu di India terjadi dengan cara maraton mulai sejak 11 April lantas, serta dapat selesai pada 19 Mei kedepan.
Pemilu di India adalah pesta demokrasi memiliki biaya termahal di dunia, dimana menurut penilaian majalah Forbes, cost operasionalnya capai US$ 7 miliar, atau sama dengan Rp 98 triliun.
Dana sebesar itu dipakai untuk membantu service pemilu buat 830 juta pemilih di India, yg dapat memberi nada mereka pada seputar 8. 000 calon dari 450 parpol berlainan.
Pemilu termahal ini tidak juga terlepas dari tersangkut banyak hartawan yg repot memberikan donasi. Dunia korporat India lantas memberikan suport finansial yg besar buat Narendra Modi, demikian laporan The Straits Times.
Menurut Centre for Sarana Studies asal New Delhi, dana pemilu India selalu naik mulai sejak tahun 2009.
Pada tahun 2014 saja, dana yg digelontorkan capai USD 5 miliar atau Rp 70 triliun. Angka itu naik sampai USD 2 miliar (Rp 28 triliun) dari tahun 2009.