Terkait Adanya Kasus Petugas Yang Meninggal, KPU Akan Lakukan Evaluasi Sistem Pemilu

Terkait Adanya Kasus Petugas Yang Meninggal, KPU Akan Lakukan Evaluasi Sistem Pemilu – Komisi Penentuan Umum Republik Indonesia (KPU RI) memiliki rencana mempelajari metode penyelenggaraan pemilu serentak menyusul ada perkara yg menewaskan petugas penyelenggara Pemilu 2019 di sebagian daerah.

” Seusai pemilu tuntas akan dilaksanakan pelajari, ” kata Ketua KPU RI Arief Budiman kala diwawancarai wartawan di kantornya, Sabtu (20/4) .

Ia memaparkan pihaknya sekarang tetap mendata banyaknya petugas Group Penyelenggara Pengambilan Nada (KPPS) di semuanya Indonesia yg wafat kala bekerja mengerjakan proses pengambilan serta hitung nada Pemilu 2019.

Menurut Arief, sebagian besar petugas penyelenggara pemilu di daerah itu wafat gara-gara kepayahan serta terserang serangan jantung.

” Pekerjannya berat serta banyak, karena itu orang mungkin sangat kepayahan dalam menjalankan pekerjaan, ” ujarnya.

Seterusnya ia memaparkan pihaknya bakal berikan santunan terhadap banyak petugas KPPS yg wafat kala menjalankan pekerjaan jadi penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan itu.

Dalam Pemilu 2019, warga mencoblos lima kertas nada yg lantas dimasukkan ke lima kotak nada pada tempat pungutan suara (TPS) .

Lima surat nada itu terdiri dalam surat nada Penentuan Presiden (Pemilihan presiden) , Penentuan Legislatif (Pileg) dari tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten serta Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) .

Jumlah banyaknya kertas nada itu bikin waktu pengambilan surat nada serta hitung hasil nada di tingkat TPS di sebagian daerah terjadi sampai lebih dari 24 jam.