Harga Cabai Tinggal 2000 Rupiah – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencatat harga sejumlah bahan pangan jatuh di tingkat petani lantaran kelebihan pasokan. Contohnya harga bawang cabai keriting merah dan bawang merah.
Amran mengatakan, harga cabai keriting merah di Sumatera hanya berkisar Rp 2.000/ kilogram (kg). Selain itu harga bawang merah jatuh menjadi Rp 8.000/kg di beberapa daerah seperti Jawa Tengah.
Dengan anjloknya harga komoditas tersebut, Amran pun telah meminta Perum Bulog untuk dapat menyerap seluruh hasil produksi para petani, supaya harga kembali normal.
“Kami telah minta tolong untuk Bulog bisa serap seluruh produksi petani,” kata Amran di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (17/7/2017).
Amran menuturkan, saat ini harga bawang merah di beberapa daerah seperti Temanggung mencapai Rp 8.000/kg, Kabupaten Bima mencapai Rp 10.000/kg, dan Kabupaten Solok sebesar Rp 11.000/kg.
Tak hanya bawang merah, harga cabai merah keriting pun mengalami nasib serupa. Ia mencontohkan harga cabai keriting di Sumatera yang mencapai Rp 2.000 per kg gara-gara kelebihan produksi. Padahal, modal yang dikeluarkan petani tentu lebih besar dari itu.
“Dulu, ketika harga cabai mencapai Rp 160.000 per kg, kami minta daerah untuk genjot produksi. Sekarang sudah produksi, yang ada malah oversupply. Kami harap, pemerintah daerah juga bersedia menambah gudang penyimpanan bahan pangan,” katanya.
Sementara untuk jenis komoditas lain seperti beras, Amran mengatakan pasokan serta harganya masih terkendali. Amran meyakini kalau stok beras masih bisa memenuhi hingga awal tahun 2018 mendatang.
“Untuk beras, stok aman insya Allah sampai Januari tahun depan. Bukan hanya sampai Idul Fitri saja,” kata Amran.
Dirinya menambahkan, terkait dengan komoditas pangan jelang lebaran. Amran mengaku akan terus mengawasi gejolak pangan. Tak hanya itu, Amran juga menegaskan agar tidak ada pihak yang memainkan pangan, baik harga maupun pasokan di momen-momen jelang lebaran.
Dirinya mencontohkan bila ada importir yang berani mencoba menaikkan harga atau bahkan menimbun pasokan, maka dirinya tidak akan memberikan izin rekomendasi impor.
“Misalnya seperti itu, jadi enggak akan saya kasih rekomendasi impor. Kalau perlu tarik izin impornya, supaya dia tidak bisa usaha lagi,” tegas Amran.