Jepang Di Serbu Belgia Di Menit Terakhir – Jepang tersingkir dengan cara dramatis di fase 16 besar Piala Dunia 2018. Tim Samurai Biru gigit jari dikarenakan tidak sanggup membendung serangan balik kilat Belgia di beberapa detik akhir.
Jepang kalah tidak tebal dengan score 2-3 dari Belgia di Rostov Arena, Rostov-on-Don, Selasa (3/7/2018) dinihari WIB. Kekalahan merasa benar-benar pahit buat Jepang dikarenakan mereka terlebih dahulu unggul dua gol.
Sehabis sanggup meredam serbuan-serbuan Belgia di fase pertama, Jepang memimpin 2-0 lantaran gol-gol Genki Haraguchi serta Takashi Inui diawal fase ke dua. Dalam keadaan unggul dua gol, Jepang juga tidak selanjutnya bertahan keseluruhan. Mereka masihlah berani keluar menyerang.
Disamping itu, Belgia yg terpepet merubah cara. Masuknya Marouane Fellaini serta Nacer Chadli bikin mereka banyak bola-bola atas.
Cara Belgia . Mereka sanggup cetak dua gol buat menyamai posisi Jan Vertonghen serta Fellaini, dua-duanya sundulan.
Memandang keunggulannya pupus, Jepang mendesak Belgia di bekas waktu. Tapi, pilihan buat keluar menyerang selanjutnya tambah jadi bumerang.
Selagi injury time udah masuk menit ke-4, Jepang memperoleh suatu . Bola dari Keisuke Honda nyatanya dengan enteng di tangkap oleh penjaga gawang Belgia, Thibaut Courtois.
Courtois selanjutnya mulai serangan balik dengan menyodorkan bola pada Kevin De Bruyne. Jangka waktu lebih dari satu detik saja, De Bruyne udah ada di pertahanan Jepang.
De Bruyne lalu mengoperkan bola pada Thomas Meunier yg ada di bagian kanan. Memandang dua kawannya ada di kotak penalti Jepang, Meunier membebaskan umpan silang mendatar, yg dituntaskan jadi gol oleh Chadli. Belgia berbalik unggul 3-2, sedang banyak pemain Jepang sekedar dapat tertunduk lesu.
” Kami pingin memenanginya. Tim kami cukup kokoh serta melawan Belgia minimal kami dapat menyeimbangi mereka, saya meyakini. Ada rencana-rencana berlainan dalam pikiran saya serta tentunya kami mengawali dengan amat baik. Tetapi, , pas , kebobolan gol seperti samasekali tidak terduga, ” papar pelatih Jepang, Akira Nishino, di web site resmi FIFA.
” Waktu kami unggul 2-0 serta saya tak ganti banyak pemain saya, saya nyata-nyata pingin cetak gol berbeda serta kami miliki . Hingga batas spesifik, kami mengatur bola serta mengatur permainan, tetapi pada titik , Belgia menaikkan permainan mereka waktu mereka nyata-nyata mengerjakannya, ” Nishino.
” Pada titik itu, waktu bebas serta , kami pingin menyudahi permainan. Tentunya di titik itu saya berfikir kami barangkali dapat lanjut ke extra time. Tetapi, saya tak mengira serangan balik super seperti serta banyak pemain saya tak mengira kalau dalam lebih dari satu detik bola dapat dibawa ke kami serta memastikan hasil akhir, ” tukasnya.
Tersingkir di fase 16 besar bikin Jepang tidak sukses melakukan perbaikan catatan mereka di putaran final Piala Dunia. Dalam di enam edisi Piala Dunia, Jepang belum pula menggapai perempat final.